Thursday, May 3, 2012

Kutukan Kuntilanak #1

Diposkan oleh Lyana Ismadelani

Awan hitam sejak kemarin masih menyelimuti daerah tempat Pak Jimi dan cucunya tinggal. Hujan turun terus-menerus seakan-akan ikut menangisi kepergian kedua orang tua Oliv. Orangtua Oliv meninggal dunia secara tidak wajar di sebuah gudang yang berada di dalam sebuah gedung yang angker.
Gadis yang bernama Olib itu tak pernah bisa berhenti menangis. Hari demi hari ia jalani dengan ratapan, tangisan bahkan teriakan. Dia merindukan sosok seorang ibu yang biasa membelainya, memeluknya dan memanjakannya dengan sebuah nyanyian di kala hatinya sedang sedih. Dia hanya bisa terdiam membisu ketika memandangi foto kedua orang tuanya yang telah pergi.

Di rumah kakek Oliv
Kakek    : "Oliv, tabahkan hatimu, nak.. Terimalah ini semua.. Janganlah kamu berlarut-larut dalam kesedihan. Relakanlahkepergian kedua orang tuamu. Kamu harus bisa membuka lembaran baru tanpa kedua orang tuamu, Liv.. Kamu harus kuat.."
Oliv        : “Tapi kek.. Tidak semudah itu Oliv merelakan kepergian papah dan mamah. Susah kek susah..”
Kakek    : “Kakek mengerti, sulit bagi kamu untuk menerima kenyataan ini. Tapi kakek juga tak ingin melihat kamu bersedih terus. Sabar ya Liv.. Ini semua memang sudah takdir. Kakek janji, kakek akan selalu ada untuk kamu kapanpun kamu butuh kakek..”
(Oliv memandang kakek)
Kakek    : “Jangan kamu kira sepeninggalan kedua orang tuamu, tidak aka nada orang lagi yang menyayangi dan melindungimu. Percayalah… Kakek akan terus menjagamu sampai kakek merasa tidak mampu lagi.”
Oliv        : “Oliv percaya kok, kek.. Sangat percaya.. Hmm kek.. Bolehkan Oliv mengajukan permintaan Oliv sama kakek?”
Kakek    : “Tentu saja. Katakanlah…”
Oliv        : “Apa kakek mau mengizinkan Oliv kembali ke rumah kontrakan Oliv yang dulu?”
Kakek    : “Kenapa kamu mendadak ingin kembali kesana, Liv?? Padahal kalau kamu tinggal disini kan kakek bisa jagain kamu.”
Oliv        : “ Oliv ngerti kek. Tapi oliv piker dengan oliv tinggal disana, Oliv akan lebih mudah melupakan kenangan Oliv bersama papah dan mamah.”
Kakek    : “Baiklah kalau itu memang jalan terbaik untuk kamu. Kakek izinkan kamu kembali kesana. Kamu kan sudah besar, sudah bisa menentukan jalanmu sendiri. Tapi kamu harus janji sama kakek, kamu harus bisa menjaga dirimu dengan baik, ya?”
Oliv        : “Oliv janji.. Makasih ya kek, kakek sudah mau mengizinkan Oliv kembali kesana.”
Kakek    : “Kapan kamu pergi, Liv?”
Oliv        : “Lebih cepat lebih baik. Mungkin sabtu besok Oliv akan kembali kesana.”
Kakek    : “Baiklah kalau begitu, Siapkan dulu peralatan yang akan kamu bawa kesana. Kakek tinggal dulu ya”

Keesokkan harinya.. Di teras rumah Oliv
Oliv        : “Kek.. Oliv pamitan ya kek.”
Kakek    : “Oliv.. Jaga dirimu baik-baik. Hati-hati di jalan.”
Oliv        : “Assalamu’alaikum..”
Kakek    : “Waalaikum’salam..”

Di rumah kontrakan Oliv
Oliv mengeluarkan barang-barang yang dibawanya dan merapikannya kembali. Ketika Oliv berniat memasukkan pakaiannya ke dalam lemari, dia terkejut karena dia melihat sesosok kuntilanak berada dalam lemarinya. Dia menjerit dan berlari keluar kamarnya. Beberapa lama kemudian dia kembali ke kamarnya dan memberanikan diri membuka pintu lemari kamarnya. Dan ternyata makhluk halus yang tadi dilihatnya itu sudah tidak ada.
Hari senin, di rumah kontrakan Oliv
Terdengar suara keukan pintu rumah kontrakan Oliv. Dengan segera Oliv membukakan pintu dan dia mendapati Fajar sedang menunggunya di depan pintu tumah kontrakannya.
Oliv        : “Fajar?!! Kok kamu tau sih kalo aku udah balik lagi kesini?”
Fajar      : “ Kemarin sore aku ke rumah kakek kamu. Kata kakek kamu, kamu udah balik kesini. Jadi aja aku kesini.”
Oliv        : “Bentar ya.. (mengunci pintu) Yukk berangkat!!”

Di perjalanan
Fajar      : “Aku.. Aku mau minta maaf sama kamu..”
Oliv        : “Minta maaf? Emangnya kamu bikin salah apa sama aku? Sampe-sampe kamu minta maaf segala?”
Fajar      : “Aku mau minta maaf soal kedatanganku ke acara pemakaman orang tua kamu.”
oliv         : “Ohh soal itu.. Gapapa kok..”
Fajar      : “Tapi beneran kok! Aku gak dateng bukan karena aku gak peduli sama kamu. Hari itu tuh aku ada presentasi di depan pihak perusahaan di Solo. Dan aku baru bisa pulang ke Bandung kemarin sore. Maaf ya Liv.”
Oliv        : “Gapapa kok Jar. Siapa juga yang ngira kamu gak peduli sama aku. Aku ngerti kok. Lagipula aku udah gak mau ngebahas tentang itu lagi.. Aku gak mau inget semua tentang papah dan mamah lagi. Karena semua itu akan menjadi beban dalam pikiran aku.”
Fajar      : “aku ngerti. Sulit bagi kamu untuk menerima semua ini. Tapi akan menjadi lebih baik kalau kamu tidak memaksakan diri kamu untuk melupakan masa lalu kamu. Karena kamu sendiri yang akan rugi nantinya.” (Oliv menatap Fajar dan tersenyum)

Read Also

IMPORTANT IMPORTANT IMPORTANT IMPORTANT ^^

Postingan yang berada dibawah PESAN INI sama dengan postingan yang ada diatas ^^

Kutukan Kuntilanak #1


Awan hitam sejak kemarin masih menyelimuti daerah tempat Pak Jimi dan cucunya tinggal. Hujan turun terus-menerus seakan-akan ikut menangisi kepergian kedua orang tua Oliv. Orangtua Oliv meninggal dunia secara tidak wajar di sebuah gudang yang berada di dalam sebuah gedung yang angker.
Gadis yang bernama Olib itu tak pernah bisa berhenti menangis. Hari demi hari ia jalani dengan ratapan, tangisan bahkan teriakan. Dia merindukan sosok seorang ibu yang biasa membelainya, memeluknya dan memanjakannya dengan sebuah nyanyian di kala hatinya sedang sedih. Dia hanya bisa terdiam membisu ketika memandangi foto kedua orang tuanya yang telah pergi.

Di rumah kakek Oliv
Kakek    : "Oliv, tabahkan hatimu, nak.. Terimalah ini semua.. Janganlah kamu berlarut-larut dalam kesedihan. Relakanlahkepergian kedua orang tuamu. Kamu harus bisa membuka lembaran baru tanpa kedua orang tuamu, Liv.. Kamu harus kuat.."
Oliv        : “Tapi kek.. Tidak semudah itu Oliv merelakan kepergian papah dan mamah. Susah kek susah..”
Kakek    : “Kakek mengerti, sulit bagi kamu untuk menerima kenyataan ini. Tapi kakek juga tak ingin melihat kamu bersedih terus. Sabar ya Liv.. Ini semua memang sudah takdir. Kakek janji, kakek akan selalu ada untuk kamu kapanpun kamu butuh kakek..”
(Oliv memandang kakek)
Kakek    : “Jangan kamu kira sepeninggalan kedua orang tuamu, tidak aka nada orang lagi yang menyayangi dan melindungimu. Percayalah… Kakek akan terus menjagamu sampai kakek merasa tidak mampu lagi.”
Oliv        : “Oliv percaya kok, kek.. Sangat percaya.. Hmm kek.. Bolehkan Oliv mengajukan permintaan Oliv sama kakek?”
Kakek    : “Tentu saja. Katakanlah…”
Oliv        : “Apa kakek mau mengizinkan Oliv kembali ke rumah kontrakan Oliv yang dulu?”
Kakek    : “Kenapa kamu mendadak ingin kembali kesana, Liv?? Padahal kalau kamu tinggal disini kan kakek bisa jagain kamu.”
Oliv        : “ Oliv ngerti kek. Tapi oliv piker dengan oliv tinggal disana, Oliv akan lebih mudah melupakan kenangan Oliv bersama papah dan mamah.”
Kakek    : “Baiklah kalau itu memang jalan terbaik untuk kamu. Kakek izinkan kamu kembali kesana. Kamu kan sudah besar, sudah bisa menentukan jalanmu sendiri. Tapi kamu harus janji sama kakek, kamu harus bisa menjaga dirimu dengan baik, ya?”
Oliv        : “Oliv janji.. Makasih ya kek, kakek sudah mau mengizinkan Oliv kembali kesana.”
Kakek    : “Kapan kamu pergi, Liv?”
Oliv        : “Lebih cepat lebih baik. Mungkin sabtu besok Oliv akan kembali kesana.”
Kakek    : “Baiklah kalau begitu, Siapkan dulu peralatan yang akan kamu bawa kesana. Kakek tinggal dulu ya”

Keesokkan harinya.. Di teras rumah Oliv
Oliv        : “Kek.. Oliv pamitan ya kek.”
Kakek    : “Oliv.. Jaga dirimu baik-baik. Hati-hati di jalan.”
Oliv        : “Assalamu’alaikum..”
Kakek    : “Waalaikum’salam..”

Di rumah kontrakan Oliv
Oliv mengeluarkan barang-barang yang dibawanya dan merapikannya kembali. Ketika Oliv berniat memasukkan pakaiannya ke dalam lemari, dia terkejut karena dia melihat sesosok kuntilanak berada dalam lemarinya. Dia menjerit dan berlari keluar kamarnya. Beberapa lama kemudian dia kembali ke kamarnya dan memberanikan diri membuka pintu lemari kamarnya. Dan ternyata makhluk halus yang tadi dilihatnya itu sudah tidak ada.
Hari senin, di rumah kontrakan Oliv
Terdengar suara keukan pintu rumah kontrakan Oliv. Dengan segera Oliv membukakan pintu dan dia mendapati Fajar sedang menunggunya di depan pintu tumah kontrakannya.
Oliv        : “Fajar?!! Kok kamu tau sih kalo aku udah balik lagi kesini?”
Fajar      : “ Kemarin sore aku ke rumah kakek kamu. Kata kakek kamu, kamu udah balik kesini. Jadi aja aku kesini.”
Oliv        : “Bentar ya.. (mengunci pintu) Yukk berangkat!!”

Di perjalanan
Fajar      : “Aku.. Aku mau minta maaf sama kamu..”
Oliv        : “Minta maaf? Emangnya kamu bikin salah apa sama aku? Sampe-sampe kamu minta maaf segala?”
Fajar      : “Aku mau minta maaf soal kedatanganku ke acara pemakaman orang tua kamu.”
oliv         : “Ohh soal itu.. Gapapa kok..”
Fajar      : “Tapi beneran kok! Aku gak dateng bukan karena aku gak peduli sama kamu. Hari itu tuh aku ada presentasi di depan pihak perusahaan di Solo. Dan aku baru bisa pulang ke Bandung kemarin sore. Maaf ya Liv.”
Oliv        : “Gapapa kok Jar. Siapa juga yang ngira kamu gak peduli sama aku. Aku ngerti kok. Lagipula aku udah gak mau ngebahas tentang itu lagi.. Aku gak mau inget semua tentang papah dan mamah lagi. Karena semua itu akan menjadi beban dalam pikiran aku.”
Fajar      : “aku ngerti. Sulit bagi kamu untuk menerima semua ini. Tapi akan menjadi lebih baik kalau kamu tidak memaksakan diri kamu untuk melupakan masa lalu kamu. Karena kamu sendiri yang akan rugi nantinya.” (Oliv menatap Fajar dan tersenyum)
 

Just a Little Thing Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipietoon Blogger Template Image by Online Journal