Tuesday, January 29, 2013

First Sight #6

Diposkan oleh Lyana Ismadelani
Hari ini Fulan menghabiskan waktunya di perpustakaan. Mencari berbagai referensi yang dapat membantu penelitiannya. Sampai akhirnya ponsel Fulan berbunyi.
"Cepat masuk kelas. Kuliah Pak Bobi dimajukan..."

Fulan segera mengembalikan buku yang di bacanya ke dalam rak. Melihat jam tangannya dan mendesah pelan. Lokasi kelasnya dari perpustakaan cukup jauh. Setidaknya ia membutuhkan waktu 10 menit untuk sampai di kelas. Sementara dosennya kali ini sangat-sangat menyebalkan.

Fulan setengah berlari menyusuri jalan disamping taman dibawah terik sinar matahari yang membuat tubuhnya semakin berkeringat. Tiba-tiba ia menubruk seorang laki-laki yang sedang membawa kotak berisi alat-alat lab yang tebuat dari kaca. Seketika kotak itu jatuh dan seluruh gelas kimia, pipa kapiler, beker, semua nya pecah. Fulan menggigit bibirnya panik. "Mmm.. Maaf.. Akuu.......". Muka laki-laki itu memerah. "Tidak bisakah kau berjalan lebih hati-hati lagi?!! Berbahaya!! Kalau ada yang celaka bagaimana?!", ucap laki-laki itu geram. "Maaf. Tapi aku tidak sengaja", seraya memunguti serpihan-serpihan kaca ke dalam kotak. Jarinya tergores dan meneteskan darah segar. "Sudah biar olehku saja! Sebaiknya kau pergi!!",sentak kali-laki itu. "Tapi.."-"PERGI KUBILANG!! Kau adalah bencana untukku siang ini!! Pergi sebelum kesialan datang lagi padaku!". Fulan memetik-metik jarinya takut kemudian ia pergi meninggalkan laki-laki yang sedang sibuk memunguti serpihan kaca.

***

Selama di kelas Fulan tidak mendapatkan satu persen konsentrasinya. Pikirannya tertuju pada kejadian siang tadi. Ia merasa sangat bersalah. Tapi ia bingung apa yang harus diperbuat. Ah.. Iya.. Kenapa tidak digantikan saja seluruh alat yang tadi ia pecahkan meski tak sengaja? Tapi.. Kemana ia harus menemui laki-laki tadi? Dia jurusan apa? Ya.. Sepertinya jurusan kimia. Pasti..

Setelah perkuliahan beres Fulan segera berlari ke gedung fakultas Mipa. Menyusuri koridor mencari letak lab. Lantai demi lantai ia susuri namun tidak kunjung menemui lab yang terbuka. Semuanya terkunci. Fulan mulai berputus asa sampai akhirnya ia naik ke lantai yang paling atas di gedung itu. Ia menyusuri koridor hingga akhirnya ia melihat lab yang berada di ujung kemudian merasa yakin bahwa laki-laki itu ada disana. Yaa. mungkin saja!!

Fulan menghampiri lab yang pintunya dalam keadaan terbuka. Memandang sekeliling. Tapi ia tidak menemukan tanda-tanda keberadaan orang disana. Fulan memaksakan diri untuk masuk dan mencari. Ternyata benar. Laki-laki itu ada disana. Dia sedang menata botol-botol larutan di lemari.

Belum juga Fulan menyapa, laki-laki itu berbalik dan menyerngitkan alis matanya "Apa yang kau lakukan disini?!! Tidak sopan masuk sembarangan!!! Pergi!!", ucapnya keras. Fulan menggigit bibirnya. "Maaf. Tapi aku akan mengganti seluruh alat yang kupecahkan tadi siang.. Aku.. Sungguh-sungguh minta maaf"

"Kau pikir gampang menemukan alat-alat kaca yang kau pecahkan tadi siang?", laki-laki itu tersenyum meremehkan. "Aku akan berusaha. Bisa kau list alat apa saja yang harus kuganti? Aku mohon.."-"Baiklah. Sebentar", laki-laki itu mengambil sehelai kertas dan mulai menulis. "Kuberi kau waktu 24 jam untuk menemukan alat-alat ini. Besok kau harus datang kembali kesini dengan sekotak alat-alat yang sudah kau ganti. Mengerti!"-"Tapi.. Bisa kah kau memberi tahu dimana aku harus mencari?"-"BUKAN URUSANKU. Sekarang pergi!! Ku tunggu kau di sini di waktu yang sama. 16.20.", seraya berbalik dan kembali menyusun botol-botol larutan.

Fulan menggaruk-garuk kepalanya selama menuruni tangga. Ia berpikir keras kemana harus mencari. Pada siapa ia harus bertanya. Ia memutuskan untuk pergi ke taman dan menyalakan laptop nya.

***

Read Also

IMPORTANT IMPORTANT IMPORTANT IMPORTANT ^^

Postingan yang berada dibawah PESAN INI sama dengan postingan yang ada diatas ^^

First Sight #6

Hari ini Fulan menghabiskan waktunya di perpustakaan. Mencari berbagai referensi yang dapat membantu penelitiannya. Sampai akhirnya ponsel Fulan berbunyi.
"Cepat masuk kelas. Kuliah Pak Bobi dimajukan..."

Fulan segera mengembalikan buku yang di bacanya ke dalam rak. Melihat jam tangannya dan mendesah pelan. Lokasi kelasnya dari perpustakaan cukup jauh. Setidaknya ia membutuhkan waktu 10 menit untuk sampai di kelas. Sementara dosennya kali ini sangat-sangat menyebalkan.

Fulan setengah berlari menyusuri jalan disamping taman dibawah terik sinar matahari yang membuat tubuhnya semakin berkeringat. Tiba-tiba ia menubruk seorang laki-laki yang sedang membawa kotak berisi alat-alat lab yang tebuat dari kaca. Seketika kotak itu jatuh dan seluruh gelas kimia, pipa kapiler, beker, semua nya pecah. Fulan menggigit bibirnya panik. "Mmm.. Maaf.. Akuu.......". Muka laki-laki itu memerah. "Tidak bisakah kau berjalan lebih hati-hati lagi?!! Berbahaya!! Kalau ada yang celaka bagaimana?!", ucap laki-laki itu geram. "Maaf. Tapi aku tidak sengaja", seraya memunguti serpihan-serpihan kaca ke dalam kotak. Jarinya tergores dan meneteskan darah segar. "Sudah biar olehku saja! Sebaiknya kau pergi!!",sentak kali-laki itu. "Tapi.."-"PERGI KUBILANG!! Kau adalah bencana untukku siang ini!! Pergi sebelum kesialan datang lagi padaku!". Fulan memetik-metik jarinya takut kemudian ia pergi meninggalkan laki-laki yang sedang sibuk memunguti serpihan kaca.

***

Selama di kelas Fulan tidak mendapatkan satu persen konsentrasinya. Pikirannya tertuju pada kejadian siang tadi. Ia merasa sangat bersalah. Tapi ia bingung apa yang harus diperbuat. Ah.. Iya.. Kenapa tidak digantikan saja seluruh alat yang tadi ia pecahkan meski tak sengaja? Tapi.. Kemana ia harus menemui laki-laki tadi? Dia jurusan apa? Ya.. Sepertinya jurusan kimia. Pasti..

Setelah perkuliahan beres Fulan segera berlari ke gedung fakultas Mipa. Menyusuri koridor mencari letak lab. Lantai demi lantai ia susuri namun tidak kunjung menemui lab yang terbuka. Semuanya terkunci. Fulan mulai berputus asa sampai akhirnya ia naik ke lantai yang paling atas di gedung itu. Ia menyusuri koridor hingga akhirnya ia melihat lab yang berada di ujung kemudian merasa yakin bahwa laki-laki itu ada disana. Yaa. mungkin saja!!

Fulan menghampiri lab yang pintunya dalam keadaan terbuka. Memandang sekeliling. Tapi ia tidak menemukan tanda-tanda keberadaan orang disana. Fulan memaksakan diri untuk masuk dan mencari. Ternyata benar. Laki-laki itu ada disana. Dia sedang menata botol-botol larutan di lemari.

Belum juga Fulan menyapa, laki-laki itu berbalik dan menyerngitkan alis matanya "Apa yang kau lakukan disini?!! Tidak sopan masuk sembarangan!!! Pergi!!", ucapnya keras. Fulan menggigit bibirnya. "Maaf. Tapi aku akan mengganti seluruh alat yang kupecahkan tadi siang.. Aku.. Sungguh-sungguh minta maaf"

"Kau pikir gampang menemukan alat-alat kaca yang kau pecahkan tadi siang?", laki-laki itu tersenyum meremehkan. "Aku akan berusaha. Bisa kau list alat apa saja yang harus kuganti? Aku mohon.."-"Baiklah. Sebentar", laki-laki itu mengambil sehelai kertas dan mulai menulis. "Kuberi kau waktu 24 jam untuk menemukan alat-alat ini. Besok kau harus datang kembali kesini dengan sekotak alat-alat yang sudah kau ganti. Mengerti!"-"Tapi.. Bisa kah kau memberi tahu dimana aku harus mencari?"-"BUKAN URUSANKU. Sekarang pergi!! Ku tunggu kau di sini di waktu yang sama. 16.20.", seraya berbalik dan kembali menyusun botol-botol larutan.

Fulan menggaruk-garuk kepalanya selama menuruni tangga. Ia berpikir keras kemana harus mencari. Pada siapa ia harus bertanya. Ia memutuskan untuk pergi ke taman dan menyalakan laptop nya.

***
 

Just a Little Thing Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipietoon Blogger Template Image by Online Journal