ABSTRAK
Warna yang dihasilkan dari sampel ini adalah biru, seperti yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini (Gambar 4)
Jika membutuhkan file nya silahkan download disini
Nanoteknologi merupakan suatu istilah yang maknanya
meliputi perancangan, konstruksi dan pemanfaatan struktur fungsional dengan
minimal satu karakterisasi ukurannya diukur dalam nanometer. BCNO
(Boron-Carbon-Oxynitride) adalah nanomaterial yang dapat digunakan untuk
mengganti fosfor. Tujuan eksperimen ini adalah guna mempelajari cara pembuatan
BCNO beserta mengetahui karakter yang dihasilkan dari BCNO
tersebut. Metode yang digunakan adalah
metode pemanasan sederhana dengan menggunakan tungku pemanas (furnace). Adapun faktor yang mempengaruhi
karakter BCNO adalah jumlah Citric Acid yang dicampurkan dengan Boric Acid dan
urea, dimana semakin banyak Citric Acid yang dicampurkan maka semakin homogen pendaran dari fosfor BCNO tersebut. Sinar UV digunakan untuk melihat pendaran BCNO karena panjang gelombang UV sesuai dengan
Luminescence dari BCNO. BCNO juga dapat digunakan untuk pembuatan LED putih.
Kata Kunci: nanoteknologi, BCNO, sinar UV, photoluminescene, LED putih
I. Pendahuluan
1.1 Tujuan
Tujuan dari dilakukannya eksperimen ini adalah untuk memahami prinsip dasar nanomaterial fosfor, menemukan parameter kerja sintesis nanomaterial BCNO dan mampu menentukan hubungan kualitatif parameter kerja dengan intensitas perpendaran nanomaterial.
1.2 Tinjauan Pustaka
Kata Kunci: nanoteknologi, BCNO, sinar UV, photoluminescene, LED putih
I. Pendahuluan
1.1 Tujuan
Tujuan dari dilakukannya eksperimen ini adalah untuk memahami prinsip dasar nanomaterial fosfor, menemukan parameter kerja sintesis nanomaterial BCNO dan mampu menentukan hubungan kualitatif parameter kerja dengan intensitas perpendaran nanomaterial.
1.2 Tinjauan Pustaka
Nanoteknologi atau
nanosains adalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang maknanya meliputi
perancangan, konstruksi dan pemanfaatan struktur fungsional dengan minimal satu
karakterisasi yang ukurannya dalam skala nanometer, atau sepermilyar meter. Nanoteknologi
merupakan teknologi yang dihasilkan dari pemanfaatan sifat-sifat molekul atau
struktur atom jika
berukuran nanometer. Jadi, jika molekul atau struktur dapat dibuat dalam ukuran
nanometer maka akan dihasilakan
sifat-sifat baru yang luar biasa. Sifat-sifat baru inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk
keperluan teknologi, sehingga teknologi ini disebut nanoteknologi.
Efisiensi kuantum adalah rasio dari
foton-elektron yang dihasilkan pixel menangkap dengan kejadian foton pada
daerah pixel. Nilai ini tergantung panjang gelombang sehingga nilai yang
diberikan untuk efisiensi kuantum umumnya untuk panjang gelombang puncak untuk
sensitivitas CCD.
Photoluminescence adalah radiasi padasalah satu panjang
gelombang diserap, biasanya oleh suatu padatan, dan dipancarkan kembali pada
berbagai panjang gelombang. Jika radiasi yang dipancarkan kembali tersebut merupakan
fenomena yang dapat terlihat maka radiasi tersebut disebut fluorescence atau fosforescence. Solubilitas adalah kemampuan suatu zat terlarut (solute),
untuk larut dalam suatu pelarut (solvent).
Beberapa tahun belakangan ini,oxynitride dan bahan nitrat menjadi pusat perhatian sebagai bagian terpenting untuk fosfor dikarenakan sifat yang sempurna, cenderung tidak beracun, kestabilan termal dan kimia, selain itu menghasilkan panjang gelombang eksitasi dan emisi yang lebar, dan memiliki efisiensi luminescence yang tinggi dengan bantuan aktivasi ion tanah-jarang (rare-earth). Sebagai contoh, fosfor kuning cerah dan fosfor emisi bahan dasar telah disintesis dan digunakan untuk LED putih
(LED) dengan karakterisasi cahaya efisiensi luminescene.
Akan tetapi teknik ini membutuhkan temperatur dan tekanan yang sangat tinggi.
Sebagai tambahan, ion tanah-jarang seperti Eu^2+, Ce^3+. Yb^2+ dan Tb^3+ yang dibutuhkan
sebagai bagian utama luminescene,
berharga mahal.
Gambar 1. Pengukuran
spektrum eksitasi dan emisi dari sample BCNO fosfor yang dibuat pada temperatur
8000C dengan menggunakan perbandingan PEG/B sebesar 2x10^3 (mol/mol)
Gambar 2. Spektrum photoluminescence dari
BCNO yang dibuat pada kondisi yang bervariasi, yakni perbandingan PEG/B,
tempetatur, dan waktu pemanasan. a) 2.0 x 10-3, 9000C, 30
menit; b) 2.0 x 10-3, 8000C, 30 menit; c) 4.0 x 10-3,
7000C, 60 menit; d) 4.0 x 10-3, 7000C, 45
menit; dan e) 4.4 x 10-3, 7000C, 30 menit.
Pengembangan material
semikonduktor mengarah kepada pengembangan nanopartikel berbahan dasar
carbon-boron nitride (BCN) agar dapat digunakan sebagai fosfor. Secara teoritik
didapatkan kemungkinan mendapatkan bahan BCN yang dapat diatur emisi panjang
gelombang mendekati spektrum cahaya tampak dengan memvariasikan komposisi
kandungan BCN. Pada tahun 2008, Takashi
Ogi dan Ferry Iskandar, melaporkan penemuan yang sangat menarik tentang
material baru, boron-carbon-oxynitride (BCNO), yang mampu disintesis dengan
satu tahapan proses dan temperatur rendah (di bawah 900oC) dan
kondisi atmosfer udara.
II. Metoda Percobaan
Alat yang
digunakan dalam eksperimen ini adalah neraca digital, tungku pemanas (furnance), cawan bakar, alu lumpang dan
kamera handphone. Ada 3 bahan dasar
yang digunakan pada eksperimen ini, yaitu Boric Acid, Urea dan Citric Acid.
Sampel BCNO dibagi menjadi 3
sampel, sampel
pertama dengan perbandingan C/B sebesar 0.3, sampel kedua dengan perbandingan C/B sebesar 0.4 dan
sampel terakhir dengan perbandingan C/B sebesar 0.5. Adapun metode eksperimen yang
digunakan yaitu metode
pemanasan dengan
menggunakan tungku pemanas (furnance). Ketiga bahan dasar
tersebut digerus hingga halus dengan menggunakan alu lumpang kemudian dimasukkan ke
dalam cawan bakar dan dipanaskan pada temperatur 750C selama 30 menit dengan udara dan tekanan atmosfer
pada tungku pemanas (furnance).
Setelah itu suhu tungku pemanas (furnance)
didinginkan hingga dibawah200C. Setelah itu sampel digerus kembali dan diperiksa
dengan menggunakan lampu UV.
III. Data dan Pengolahan
3.1 Data Sampel
3.1.1 Sampel 1
Sampel 1 terdiri
dari:
Boric Acid: 0.5 gram
Urea : 4.8 gram
Citric Acid:
0.08 gram
Warna yang
dihasilkan dari sampel ini adalah kuning, seperti yang dapat dilihat pada
gambar dibawah ini (Gambar 3)
Gambar 3. Sampel 1
disinari UV
3.1.2 Sampel 2
Sampel 2 terdiri dari:
Boric Acid : 0.5 gram
Sampel 2 terdiri dari:
Boric Acid : 0.5 gram
Urea : 4.8 gram
CitricAcid : 0.10 gram
Warna yang dihasilkan dari sampel ini adalah biru, seperti yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini (Gambar 4)
Gambar 4. Sampel 2
disinari UV
3.1.3 Sampel 3
Sampel 3 terdiri dari:
Boric Acid: 0.5 gram
Urea : 4.8 gram
Citric Acid: 0.13 gram
Warna yang
dihasilkan dari sampel ini adalah putih, seperti yang dapat dilihat pada gambar
dibawah ini (Gambar 5)
Gambar 5. Sampel 3
disinari UV
Adapun
perbandingan warna dari ketiga sampel yang dibuat dapat kita lihat pada kedua
gambar dibawah ini (Gambar 6 dan Gambar 7).
Gambar 6. Ketiga sampel
sebelum digerus disinari UV
Gambar 7. Ketiga sampel
sudah digerus disinari UV
Gambar 8. Ketiga sampel
sudah digerus tidak disinari UV
IV. Pembahasan
Variasi yang dilakukan pada ketiga sampel ini adalah berupa variasi
Citric Acid, dimana perbandingan mol C/B pada sampel pertama sebesar 0.3, perbandingan molC/B pada sampel kedua sebesar 0.4 dan perbandingan
mol C/B pada sampel ketiga sebesar 0.5. meskipun gambar yang terdapat pada bab
data dan pengolahan tidak begitu jelas, namun dapat diketahui bahwa warna yang
dihasilkan dari sampel pertama adalah
kuning, warna yang dihasilkan dari sampel kedua adalah biru dan warna yang
dihasilkan dari sampel ketiga adalah putih, meskipun sekilas nyaris sama
dikarenakan perbandingan C/B pada ketiga sampel ini tidak begitu jauh.
Melalui warna-warna inilah dapat diketahui bahwa sampel ketiga merupakan sampel
yang paling homogen, karena warna yang dihasilkan adalah putih. Sedangkan hasil
dari sampel 1 dan 2 itu adalah heterogen, hal ini dibuktikan pada warna yang
dihasilkan pada sampel pertama itu didominasi oleh warna kuning sedangkan pada
sampel kedua itu didominasi oleh warna biru. Pada eksperimen ini, Citric Acid berfungsi sebagai katalis yang dapat
mempercepat proses pembentukan BCNO sehingga mempengaruhi kehomogenan dari
ketiga sampel yang dibuat.
Sinar UV berfungsi membedakan zat yang
berfluorescent dan tidak/sampel mana yang bercahaya karena radiasi
elektromagnetis terhadap panjang gelombang yang lebih pendek dari daerah dengan
sinar tampak, namun lebih panjang dari sinar-X yang kecil. Luminescence untuk BCNO berkisar di panjang gelombang 387-571 nm, sedangkan
untuk cahaya tampak berada pada range 400-700 nm. Maka dari itu sinar UV sangat
diperlukan dalam membantu mengeluarkan pendaran cahaya tak tampak.
Adapun proses perpendaran pada BCNO
dimulai dari masuknya sinar ultraviolet ke dalam fosfor BCNO. Sinar UV
menyebabkan adanya ionisasi atom. Elektron pada BCNO tereksitasi sesuai dengan
range panjang gelombangnya. Lalu terjadilah proses dimana sebuah kuantum energi
yang lebih tinggi pada area mekanik partikel dikonversi ke yang lebih rendah
melalui emisi foton, sehingga memproduksi cahaya. Hal inilah yang menyebabkan
BCNO berpendar. Adapun yang dibutuhkan dalam menghasilkan warna pada sampel
adalah energi absorpsi yang merupakan proses absorpsi elektron akibat elektron menerima
energi dari foton yang datang.
Terjadinya eksitasi elektron dari pita
valensi (valence band) ke pita konduksi
(conduction band) tidak terlepas dari
energi yang cukup diterima elektron untuk bergerak menuju pita konduksi. Energiyang
diterima elektron agar dapat tereksitasi bisa berasal dari pengaruh medan
listirk yang diberikan dari luar atau berasal dari foton yang datang dengan
besar energi tertentu.
Bentuk fisik lampu LED putih yang
digunakan sebagai lampu penerangan merupakan kumpulan (kluster) LED putih yang
sudah disatukan dan dikemas sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah sumber
cahaya. Saat ini penyediaan lampu LED putih sebagai penerangan lebih banyak
untuk di rumah-rumah dan harganya relatif masih mahal. BCNO dapat digunakan
untukmembuat LED putih. LED putih biasanya terbuat dari sumber cahaya diode
biru dan fosfor. Fosfor dapat diganti oleh BCNO. Membuat LED putih dengan BCNO
dapat menggunakan metode pemanasan sederhana dan reactor tegangan tinggi.
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur
transmitans atau absorbans suatu contoh yang dinyatakan dalam fungsi panjang
gelombang. Prinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik
maupun campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk
akan dipantulkan, sebagian di serap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan.
Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi
karena memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel. Studi spektrofotometri
dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual yang lebih mendalam dari
absorbsi energi.
V. Kesimpulan
BCNO adalah jenis fosfor yang murah
karena bahan pembentuknya yang mudah ditemukan dialam. Untuk membuat BCNO ini
dapat dilakukan metode pemanasan sederhana dengan menggunakan tungku pemanas (furnance).
Intensitas photoluminescence dari BCNO dapat diatur berdasarkan kadar Citric
Acid yang ditambahkan pada bahan dasar.
Hasil sampel pertama yaitu berwarna
kuning dan heterogen, sampel kedua yaitu berwarna biru dan heterogen dan sampel
ketiga yaitu berwarna putih dan homogen. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa
hasil dari sampel 3 adalah hasil yang sesuai dengan yang diinginkan pada
eksperimen ini.
BCNO dapat digunakan untuk membuat LED
putih. Karena pembuatan BCNO yang relatif lebih murah dibandingkan fosfor lain
maka otomatis LED putih yang dibuat dari BCNO juga lebih murah.
Daftar Pustaka
E.
Poli, Mario. 2006. Teknologi Masa Depan
“Nanoteknologi”. Manado: Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi.
Mutiara
ayu, Adinda, dkk. 2012. Modul 6 Sintesis Nanomaterial
Boron-Carbon-Oxynitride (BCNO). Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Mulyadi.
2009. Teknologi LED Putih untuk Lampu
Penerangan. Tersedia: http://himafis-untan.blogspot.com/2011/04/teknologi-led-putih-untuk-lampu.html
(diakses pada tanggal 25 Desember 2012 pukul 14.00)
Murtopingah,
Siti, dkk. 2011. Sintesis Nanomaterial
Boron-Carbon-Oxynitride (BCNO). Bandung: Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati.
Lephh.
2012. Spektrofotometer. Tersedia: http://www.scribd.com/doc/87296726/SPEKTROFOTOMETER
(diakses pada tanggal 25 Desember 2012 pukul 13.33)
LAMPIRAN
Perbandingan Mol
Perbandingan mol
yang digunakan dalam eksperimen ini adalah sebagai berikut:
Variasi massa Citric Acid
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Jika membutuhkan file nya silahkan download disini