Baiklah.. Kita mulai dari tujuan dilakukannya foto toraks. Menurut beberapa sumber, dilakukannya foto toraks yaitu bertujuan untuk memeriksa apakah ada kelainan jantung, seperti kelainan letak jantung, pembesaran atrium atau ventrikel, pelebaran dan penyempitan aorta, memeriksa kelainan paru-paru, seperti edema paru, emfisema paru dan tuberkulosis paru, memeriksa apakah ada perubahan pada struktur ekstrakardiak, gangguan pada dinding toraks, fraktur iga, fraktur sternum, gangguan rongga pleura, pneumotoraks, hematotoraks, efusi pleura, gangguan pada diafragma dan paralisis saraf freni.
Dikarenakan saya bukanlah seseorang yang ahli dalam bidang kesehatan, saya tidak akan banyak membahas mengenai gangguan-gangguan organ tubuh tersebut, saya hanya ingin berbagi pengalaman saja mengenai cara melakukan rontgen dengan baik agar hasil yang diperoleh pun baik. ^^
Lets staaarrtt!!! Jadii.. penyinaran dengan menggunakan alat radiologi (rontgen) ini sering dilakukan untuk mendiagnosis penyakit alat pernapasan, misalnya saja kanker paru-paru. Kita tidak diperkenankan menggunakan jaket, kalung, blablabla. Kita diharuskan menggunakan pakaian khusus rontgen. Lalu kita berdiri tegak menghadap lapisan film setelah posisi lapisan film tersebut disesuaikan dengan posisi badan kita. Kemudian kita harus menarik napas dalam-dalam. Posisi mesin rontgen terhadap posisi kita itu kurang lebih 2 meter. Ketika kita menarik napas dalam-dalam dan menahannya, sinar x akan menyinari bagian tubuh dari belakang, masuk melewati tubuh dan keluar di bagian depan. Semoga bermanfaat ^^ (ismadelaniLYANA/"iL.blog")***
IMPORTANT IMPORTANT IMPORTANT IMPORTANT ^^
Postingan yang berada dibawah PESAN INI sama dengan postingan yang ada diatas ^^
Baiklah.. Kita mulai dari tujuan dilakukannya foto toraks. Menurut beberapa sumber, dilakukannya foto toraks yaitu bertujuan untuk memeriksa apakah ada kelainan jantung, seperti kelainan letak jantung, pembesaran atrium atau ventrikel, pelebaran dan penyempitan aorta, memeriksa kelainan paru-paru, seperti edema paru, emfisema paru dan tuberkulosis paru, memeriksa apakah ada perubahan pada struktur ekstrakardiak, gangguan pada dinding toraks, fraktur iga, fraktur sternum, gangguan rongga pleura, pneumotoraks, hematotoraks, efusi pleura, gangguan pada diafragma dan paralisis saraf freni.
Dikarenakan saya bukanlah seseorang yang ahli dalam bidang kesehatan, saya tidak akan banyak membahas mengenai gangguan-gangguan organ tubuh tersebut, saya hanya ingin berbagi pengalaman saja mengenai cara melakukan rontgen dengan baik agar hasil yang diperoleh pun baik. ^^
Lets staaarrtt!!! Jadii.. penyinaran dengan menggunakan alat radiologi (rontgen) ini sering dilakukan untuk mendiagnosis penyakit alat pernapasan, misalnya saja kanker paru-paru. Kita tidak diperkenankan menggunakan jaket, kalung, blablabla. Kita diharuskan menggunakan pakaian khusus rontgen. Lalu kita berdiri tegak menghadap lapisan film setelah posisi lapisan film tersebut disesuaikan dengan posisi badan kita. Kemudian kita harus menarik napas dalam-dalam. Posisi mesin rontgen terhadap posisi kita itu kurang lebih 2 meter. Ketika kita menarik napas dalam-dalam dan menahannya, sinar x akan menyinari bagian tubuh dari belakang, masuk melewati tubuh dan keluar di bagian depan. Semoga bermanfaat ^^ (ismadelaniLYANA/"iL.blog")***